Menurut data Symantec, informasi user dan account email, kartu kredit, dan lain-lain diperjual belikan di dunia maya. Sebagai contoh, informasi kartu kredit bisa dijual seharga 5 dolar AS per data. Harganya bisa tiga kali lipat lebih besar jika terdapat informasi nomor CVV (kode validasi) yang biasanya dicantumkan di bagian belakang kartu kredit tersebut.
Selain kartu kredit, ada lagi informasi yang lebih mahal harganya. Contohnya password akun e-mail. Kalau valid, harganya bisa mencapai 350 dolar AS. Informasi akun pelanggan bank juga begitu, per user, harganya bisa sampai 400 dolar. Demikian pula untuk user dan password akun jejaring sosial seperti Facebook. Meskipun belum ada informasi nominal harganya, tetapi informasi tersebut juga diperjualbelikan.
Sebagai contoh, kasus terbaru yang terjadi di Sydney, Australia pada Jumat 7 November lalu. Ketika itu Karina Wells menerima pesan di Facebook dari rekannya, Adrian, yang menyatakan bahwa ia sedang terjebak di sekitar Lagos, Nigeria. Adrian menyebutkan bahwa ia butuh pinjaman 500 dolar AS dari Karina agar ia bisa membeli tiket pulang.
Yang membuat Karina Wells curiga adalah, rekannya, Adrian biasanya menggunakan bahasa Inggris dengan baik. Ketika chatting lebih lanjut, penggunaan kata “cell” bukannya “mobile phone” menyadarkan Wells bahwa ia sedang tidak berbicara dengan rekannya. Melainkan orang lain yang telah mencuri akun Facebook-nya. Untungnya Karina cepat sadar dan tidak terjebak untuk mengirimkan uang pada “temannya” itu.
Pencurian Identitas
Berbagai macam metode pencurian informasi digunakan oleh pelaku kejahatan dunia maya untuk mendapatkan password. Menggunakan program brute force (yang menebak secara acak), menggunakan program keylogger (mencatat password yang diketikkan pengguna), menggunakan virus yang mampu merekam aktivitas pengguna, ataupun menggunakan situs palsu yang sengaja dibuat dengan pancingan terlebih dahulu.
Contoh yang sedang marak terjadi adalah pengguna dikirimi email berisi link ke situs tertentu, email berisi trojan, ataupun email berisi video. Email berisi link, bila pengguna terpancing untuk membuka situs asli tapi palsu tersebut biasanya memerintahkan pengguna itu memasukkan user name dan password. Bila berisi trojan, program akan menginstalasikan diri (baik dengan persetujuan atau tanpa sepengetahuan pengguna). Setelah itu program yang terinstalasi akan mentransmisikan seluruh informasi yang ada di komputer tersebut. Bila email berisi video, maka ketika penggunanya tertarik untuk melihatnya, biasanya pengguna akan diminta untuk menginstalasikan “video player” yang sebetulnya berupa program jahat yang akan memata-matai aktivitas pengguna.
Jika pelaku cybercrime berhasil mendapatkan acount email dan password, atau informasi login ke situs jejaring sosial milik seorang pengguna, maka pelaku memiliki peluang untuk mendapatkan “penghasilan” dari kontak-kontak yang ada di akun pengguna tersebut. Contohnya seperti yang terjadi pada kasus di atas.
“Menggunakan situs seperti Facebook memungkinkan para penipu untuk mencari dan membidik target secara efektif tanpa kemungkinan pesan mereka diblokir oleh program penyaring spam,” ungkap Paul Ducklin, Head of Technology Sophos Asia Pacific pada Sydney Morning Herald. “Kemungkinan, penipu pada kasus di atas mendapatkan informasi login milik Adrian setelah komputernya terserang virus yang dikirimkan via email ataupun situs yang mengandung virus,” tambahnya.
Kuncinya ada di Pengguna
Seperti kejahatan lainnya, titik lemah dari sistem keamanan terletak di penggunanya. Sekarang ini beragam aplikasi dan solusi penangkal virus, trojan, sampai ke situs phising (situs penipuan) sudah tersebar. Mulai dari yang gratisan sampai yang harganya ribuan dolar AS ada.
Tetapi semua bentuk pengamanan tersebut tidak akan bermanfaat kalau perilaku pengguna tidak hati-hati, tidak awas, atau ceroboh. Contoh percobaan penipuan menggunakan situs jejaring sosial di Sydney di atas adalah salah satunya. Pengguna yang awas tidak akan begitusaja tertipu meskipun penjahat dunia maya sudah berhasil mendapatkan informasi identitas rekannya.
Ada baiknya membaca dengan seksama email yang masuk ke inboks, pesan yang datang ke jendela instant messenger, ataupun pesan pribadi yang datang ke akun di forum atau situs jejaring sosial. Meskipun itu datang dari rekan sendiri. Kalau perlu, lakukan cross check dengan cara konvensional.
Tahun 2009 baru saja berlalu. Bagi sektor jaringan dan telekomunikasi, 2010 merupakan tahun yang penting. Sejumlah standar teknologi akan menjadi tren di industri.
IPV6
Diprediksikan bahwa IPV6 akan menjadi tren pada tahun 2009, namun hal ini tidak menjadi kenyataan. Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICAAN) memprediksikan bahwa 2010 merupakan tahun di mana alamat domain IPv4 akan habis, sehingga fokus pada IPV6 akan semakin serius. Pengguna juga menuntut kemampuan dan fitur IPV6 pada platform jaringan.
Di Indonesia, IPV6 perlu didorong oleh tiga faktor. Regulasi dari pemerintah, dorongan dari operator dan penyedia pelayanan utama, dan tuntutan dari pengguna. Sangat penting bagi setiap bagian yang berkepentingan untuk melihat IPV6 secara lebih serius di tahun 2010.
Cloud Computing
Cloud computing telah menjadi topik yang menarik di 2009. Cloud computing dan jaringan cloud merupakan pilihan bagi enterprise yang memakai data secara intensif, jadi kita dapat melihat topik ini berlanjut seiring dengan strateginya yang semakin jelas. Setiap vendor mempunyai strategi dan model cloud computing, diprediksikan topic ini akan mendominasi di 2010.
Penting dan perlu diingat bahwa pusat data dan jaringan merupakan inti dari cloud computing. Operator dan penyedia layanan harus mulai memperkuat dua faktor ini untuk memungkinkan bagi perusahaan Indonesia mulai mengadaptasi cloud computing. Perusaahan perlu menyadari bahwa biaya kepemilikan teknologi dapat ditekan dan ROI dapat ditingkatkan melalui implementasi cloud computing.
Virtualisasi
Salah satu area yang didorong oleh berkembangnya pusat data dan cloud computing adalah virtualisasi pada sumber daya pada pusat data, termasuk server, elemen jaringan, dan juga platform manajemen. Hal ini telah menjadi fokus utama dan kami melihatnya akan terus berkembang dengan lebih terfokus pada virtualisasi jaringan.
Banyak perusahaan Indonesia yang telah menyadari bahwa inti jaringan, regulasi, operasi, organisasi, dan masalah keamanan telah membuat virtualisasi jaringan dan pelayanan yang berbeda menjadi lebih menantang. Juniper dengan portfolio produk yang lengkap menghadirkan kemampuan unik untuk menjamin agar penyedia layanan dapat menjaga tingkatan administrasi dan pemisahan pelayanan spesifik yang layak, keamanan dan manajemen dan pada saat bersamaan mengakui efisiensi dan penghematan yang signifikan dikarenakan virtualisasi
Pusat Data
Pada saat virtualisasi di pusat data menjadi fokus di 2009, ruang, konektivitas, dan operasi pusat data akan terus menjadi hal yang dibahas pada tahun 2010. Dengan pemerintah dan enterprise sudah merencanakan rencana pusat data yang spesifik, hal ini akan penting bagi agenda media.
Jaringan Broadband
Pada tahun 2010, fokusnya akan terus pada bagaimana pemerintah dan sektor swasta mewujudkan janjinya dalam membangun jaringan broadband berkecepatan tinggi untuk semua rakyat. Topik ini akan mendominasi agenda media lagi pada tahun 2010 dengan perencanaan peluncuran WiMAX dan pengembangan Palapa Ring. Operator dan perusahaan penyedia broadband juga akan terus menemukan cara mengatur koneksi broadband yang telah ada secara efektif dan menjawab peningkatan kebutuhan untuk koneksi data pelanggannya.
Keamanan
Keamanan adalah tulang punggung dari semua organisasi dan seberapa pentingnya terlihat pada fokus media pada hal ini. Keamanan akan menjadi topik yang sering didiskusikan di tahun 2010, dengan lebih terfokus pada cloud computing, jejaring social, dan piranti mobile. Dengan semakin meningkatanya penggunaan mobile secara dramatis, jaringan akan dituntut dapat menangani aplikasi dan pelayanan mobile yang rumit dan menjaga keamanan secara bersamaan. Perusahaan di Indonesia akan lebih berkonsentrasi bagaimana memperkuat keamanan infrastruktur jaringan bersamaan dengan pencegahan intrusi melalui virus dan worm.
Prediksi 2010
Sebagaimana pada saat ini teknologi cloud computing telah terpusat pada aplikasi dan platform, tahun 2010 akan berfokus pada teknologi infrastruktur. Telah kita lihat bersama HP mengumumkan langkah mereka untuk membeli 3Com dan kecenderungan Cisco, IBM, dan Juniper sendiri untuk meningkatkan kualitas jaringan mereka. Hal ini memberikan indikasi terbaik bahwa cloud computing telah menjadi hal yang penting untuk jaringan intelligent.
Secara khusus, aplikasi jaringan adalah area yang kita harapkan untuk menerima perhatian. Di dunia cloud, sebagaimana operasi terpusat pada pusat data dan aplikasi dan data terakses jarak jauh, jaringan mengasumsikan kepentingan yang kritis. Aplikasi jaringan memungkinkan fleksibilitas, skala, keamanan, QoS dan kapasitas – faktor kunci untuk pertumbuhan cloud computing.
Untuk enterprise, krisis keuangan global telah membuat semua orang berfokus pada produktifitas dan pengendalian biaya – melakukan sesuatu yang lebih dengan efisiensi tindakan. Akuntan telah menjalankan bisnis dan fokus utama mereka adalah TCO, ROI dan bagaimana value dihantarkan. Sementara ekonomi nampak berkembang, fokus pada orientasi metriks value tentunya akan berlanjut dan akan menjadi sesuatu yang hebat diindustri. Ini berarti vendor penantang, dengan cerita terbukti dalam mengurangi biaya operasional dan menghantarkan value lebih hebat, akan melanjutkan untuk menbawa bisnis ke kompetisi yang mengandalkan relationship ketimbang kesuksesan bisnis.
Konsumsi data yang telah secara cepat dalam beberapa tahun ini, tapi kami mulai melihat konsumen dan bisnis tidak hanya ingin untuk menyambungkan perangkat lebih banyak, tapi melakukannya dengan ekspektasi tinggi dari pengalaman yang sudah ada. Menghubungkan iPhone ke wi-fi atau jaringan 3G dan mendownload email atau aplikasi bukanlah hal yang menakjubkan lagi. Pengguna menjadi frustasi dengan konektifitas lamban atau apa yang mereka tidak bisa lakukan dengan perangkat mobile. Hal ini hanya akan menambah permintaan bandwidth pada 2010 dan selanjutnya, dan sekali lagi hal ini dipengaruhi oleh jaringan.
Provider perangkat jaringan juga akan secara aktif bekerja sama dengan operator telekomunikasi dengan operator dan penyedia broadband untuk memandu mereka untuk menggunakan jaringan secara efektif sekaligus menjawab peningkatan permintaan untuk koneksi internet.
Mochammad Irzan, Senior Technical Consultant, Enterprise System Engineer, Juniper Networks.
AVG dan CMO Council melakukan survey online terhadap 250 pengguna internet. Hasilnya, terungkap bahwa di saat situs-situs jejaring sosial memberikan perhatian serius terhadap keamanan ruang publik secara keseluruhan, hanya sedikit dari pengguna yang memerhatikan hal-hal kecil atau langkah dasar untuk melindungi diri dari kejahatan online.
Kesimpulan tersebut didasarkan pada hasil polling bertema Bringing Social Security to the Online Community. Polling tersebut menggarisbawahi mengenai kerentanan dan perhatian anggota komunitas situs sosial terhadap keamanan cyber dan pencegahan yang perlu dilakukan guna melindungi diri.
Survey ini menunjukkan bahwa di saat mayoritas dari pengguna situs sosial terkena masalah keamanan internet, kurang dari sepertiga di antaranya yang mengambil reaksi melindungi diri secara online. Dan, hanya setengah dari mereka yang benar-benar peduli terhadap pencurian data pribadi, spam, dan malware, di dalam komunitas online atau situs jejaring sosial.
Menurut hasil jajak pendapat secara luas, yang dilakukan sepanjang kuartal kedua 2009, baik terhadap pengguna rumahan atau perkantoran, diketahui bahwa keamanan dasar yang paling sering tak dilaksanakan partisipan adalah:
- mengganti password (64% mengaku kadang-kadang atau tak pernah)
- penambahan privacy settings (57%)
- memberi informasi pada administrator situs sosial (90%)
“Makin seringnya terjadi pelanggaran dan masalah yang menimpa situs jejaring sosial terkenal, seperti Facebook, adalah suatu pertanda bahwa diperlukan suatu pola pikir yang lebih peduli pada pencegahan terhadap ancaman di antara para pengguna komunitas,” kata Donovan Neale-May, Executive Director CMO Council, yang VIVAnews kutip dari keterangan persnya, 2 September 2009.
Disamping risiko keamanan yang mungkin terjadi, adapun beberapa hal umum yang juga dapat menimbulkan risiko pada pengguna yang tidak terproteksi, misalnya:
- menerima kontak dari anggota yang tak dikenal (21%)
- membolehkan orang yang dikenal mengakses lewat komputer pribadi (lebih dari 50%)
- membuka link yang ditawarkan anggota jejaring sosial lain (64%)
- saling berbagi file di dalam jaringan sosial milik mereka (26%)
Sebagai hasil dari besarnya pertumbuhan link, file, dan kontak dengan anggota yang tak dikenal, sejumlah responden telah mengalami berbagai pelanggaran dan ancaman sebagai berikut:
- mengalami pencurian data pribadi atau data fraud (hampir 20%)
- korban infeksi malware (47%)
- melihat serangan phising (55%)
Maraknya kasus flu babi di kawasan Inggris dimanfaatkan oleh sejumlah hacker asal Rusia. Para penjahat dunia maya tersebut ‘menjual’ Tamiflu lewat internet. Modus kejahatan tersebut dideteksi oleh Sophos, vendor keamanan IT dan sekuriti data.
Sophos berpendapat, keputusan pemerintah memperingatkan warga agar tidak membeli Tamiflu di Internet memicu pengguna melakukan ‘panic buying’ atas obat tersebut dan membuat mereka menjadi korban para penjahat dunia maya.
“Banyaknya kasus flu babi yang terdeteksi di Inggris membuat kita perlu berhati-hati terhadap tawaran membeli Tamiflu secara online,” kata Graham Cluley, Senior Technology Consultant Sophos, seperti VIVAnews kutip dari blognya, 23 November 2009.
“Pelaku bekerja di balik layar, di balik toko obat palsu di internet dan membahayakan detail informasi pribadi pengguna seperti catatan medis dan detail kartu kredit mereka,” kata Cluley. “Pelaku tidak mempermasalahkan bahwa mereka melanggar hukum dengan menggelar toko obat palsu tersebut, tetapi yang pasti mereka tidak segan-segan mengeksploitasi data pribadi pengguna ataupun menjual obat yang berbahaya,” ucapnya.
Cluley menyebutkan, jika Anda membutuhkan obat-obatan, segera hubungi dokter secara konvensional. “Hindari, jalan pintas dengan membeli obat-obatan dari orang yang tidak bertanggungjawab di Internet,” ucapnya.
Tahun ini, Sophos telah mendapatkan ratusan juta iklan spam obat-obatan dari situs toko obat palsu dan situs yang paling populer adalah Canadian Pharmacy. Adapun lima negara yang paling banyak membeli Tamiflu dan obat-obatan lainnya adalah Amerika Serikat, Jerman, Inggris, Kanada, dan Perancis.
Pemesanan besar-besaran terhadap Tamiflu paling terlihat di Inggris. Di negeri tersebut, pencarian di Internet menggunakan keyword Tamiflu telah meningkat 1.400 persen pada bulan Juli lalu. Sophos memperkirakan, peningkatan ini terjadi akibat hambatan yang muncul pada produksi Tamiflu secara global.